

Karya : Survia Eva Putriani (Kohati Cabang Pekanbaru Komisariat Super)
Editor : Hasiyah
Di bawah terik mentari
Ribuan tetes keringat mengucur
Lelah mulai menyerang menggoyahkan pijakan kaki
Tak jarang, asa sering memukul mundur
Kegigihan mampu memenangkan pertarungan di arena peperangan hati
Terus berpacu dengan jam pasir tanpa toleransi
Semua diabaikan, hanya karena satu visi
Keluarga di bawah naungan atap tetap bisa menyambung nafas, hingga esok hari
Penerusmu harus berpendidikan tinggi
Agar nasib tidak terulang kembali
Membanting tulang untuk mengubah haluan ekonomi
Menerjang hujan dan panas tanpa kenal letih
Langkah kaki selalu dibuntuti bayangan diri
Pertanda mentari kian meninggi
Tak jarang pula perut berontak minta asupan gizi
Agar tangan tetap kekar dalam mengiringi
Berkali-kali pemilik raga melakukan negoisasi
Agar tetap bersabar dalam menanti
Tidak jarang lapar menggigit terabai
Karena upah yang didapatkan sering tidak memadai
Sementara tanggungan keluarga menuntut untuk terpenuhi
Terkadang merasa dunia tidak adil dalam memberi
Kalau bukan karena iman yang mengakar dalam hati
Sudah pasti akan jauh dari mensyukuri
Peluh penuh kisah akan menjadi saksi
Berjuang di bawah terik mentari memeluk kisah di malam hari
Darimu kami belajar gigih dalam mencari, syukur dalam setiap pemberian ilahi
Doa kami rezekimu kian meluas terus teraliri
1 Mei hari yang cukup berarti untuk para pejuang ekonomi
Jangan padamkan api semangat dalam mencari
Mengaislah di bumi untuk nafkah terberkati
Selamat hari buruh untuk pejuang ekonomi