
PAMEKASAN, YAKUSA.ID – Kamis pagi menjelang siang, 22 Desember 2022, Nur Aida mengenakan kebaya berwarna biru. Duduk di pojok kiri paling belakang menutup barisan orang tua para mahasiswa STISA Pamekasan yang hendak diwisuda.
Nur Aida datang bersama suaminya Ahmad Zainullah untuk menghadiri wisuda putri bungsunya yang mereka banggakan.
Tubuhnya gemetar sepanjang prosesi wisuda. Sesekali bibirnya mengecap, matanya pun berkaca-kaca. Tak sabar menanti putrinya naik podium untuk diwisuda.
“Putri saya bernama Sabila Pratiwi. Anak terakhir dari empat bersaudara,” katanya pada wartawan yakusa.id, Kamis (22/12/2022).
Nur Aida mengungkapkan, ia berangkat membersamai putrinya dari rumahnya di Dusun Be Langgar, Desa Pakong, menuju Hotel Odaita di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep tepat pukul 06.30 WIB dan tiba di lokasi pukul 07.15 WIB.
Sembari menunggi putrinya dipanggil, Nur Aida dengan nada pelan mengatakan, Sabila Pratiwi merupakan anak yang mandiri.
“Meski diberi uang, kalau dia masih pegang, dia tidak mau. Dia tidak pernah merepotkan saya sebagai orang tua,” ujarnya.
Untuk wisuda ini, lanjut Nur Aida, semua biaya ditanggung sendiri oleh putrinya, hasil dari bekerja sebagai buruh pabrik rokok.
“Mudah-mudahan anak kami (Sabila Pratiwi, red) mempu mengamalkan ilmunya dan bermanfaat bagi masyarakat banyak,” ujar dia.
Ia pun berterima kasih kepada pihak STISA Pamekasan yang telah mengantarkan putrinya meraih predikat sarjana. (YAKUSA.ID-12).