
PAMEKASAN, YAKUSA.ID – Kalangan peternak di Pamekasan mengeluhkan harga sapi yang tak kunjung stabil setelah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah tidak lagi merebak.
Khairus Salim, seorang peternak di Pamekasan menuturkan bahwa para peternak tidak lagi mengeluhkan penyakit sapi peliharaannya. Menurutnya, keadaan sapi saat ini rata-rata dalam kondisi sehat dan layak dipotong.
“Sudah lama sapi tidak lagi berpenyakit. Rata-rata sapi yang ada sudah sehat, layak dipotong dan dikonsumsi,” tutur peternak di Kelompok Tani Tunas Harapan Blumbungan Pamekasan itu saat ditemui awak media, Selasa (28/02/2023).
Justru, lanjut Khairus, yang menjadi keluhan adalah harga sapi yang tak kunjung stabil. Padahal, menurutnya, harga daging di pasaran sudah kembali normal.
“Ini sudah sangat tidak berimbang. Harga daging di pasaran sudah kembali normal. Sedangkan harga sapi masih belum stabil. Sehingga kami peternak sangat dirugikan” tambahnya.
Dalam keterangan lanjutannya, Khairus menuturkan bahwa harga sapi saat ini sama seperti ketika masih adanya PMK.
“Ya, benar. Untuk saat ini harga sama seperti waktu adanya PMK,” ujarnya.
Lebih lanjut, Khairus Salim berharap kepada pihak terkait untuk menyiapkan solusi agar harga sapi kembali stabil. Menurutnya, data yang ada di para pihak pemangku kebijakan harus terus diupgrade, karena keadaan saat ini sudah normal.
“Saya berharap pihak-pihak terkait, baik itu pemerintah pusat maupun daerah turun tangan untuk menstabilkan harga sapi. Mengingat penyakit sudah tidak ada dan harga daging sudah normal,” pungkas Khairus.
Senada dengan Khairus Salim, peternak di Kelompok Tani Melati Putih Desa Tampojung , Kecamatan Waru, Pamekasan, Hanif Rizal juga mengeluhkan harga sapi yang tak kunjung normal. Menurutnya, pemerintah harus sigap memberikan solusi agar para peternak tidak gulung tikar.
“Harusnya pemerintah lebih sigap dalam menangani perdagangan sapi pasca adanya PMK. Mengingat saat ini harga sapi belum juga stabil,” tutur peternak Milenial tersebut.
Tidak hanya itu, Hanif mengungkapkan bahwa dirinya mewakili peternak individual maupun komunal, medesak pemerintah segera memberi solusi terkait belum stabilnya harga sapi di Madura, khususnya Pamekasan.
“Saya mewakili peternak satuan dan komunal, mengeluhkan harga sapi yang semakin hari bukan semakin membaik tapi semakin tidak stabil,” kata Hanif.
“Maka harapan saya kepada pemerintah, segera memberi solusi agar peternak tidak mengalami kerugian yang signifikan. Sebab harga daging sudah sangat normal seperti sebelum terjadinya PMK,” tandasnya. (YAKUSA.ID-05)