
Hati Nurani
oleh: Moh. Hasanuddin (Kordinator Komunitas Pamekasan Membaca)
Hati nurani
Tersembunyi di bilik hati
Melekat pada setiap sendi kehidupan
; obrolan orang rumahan
; nyanyian seniman
; diskusi ilmuwan
; teriakan demonstran
; pun longlongan tangisan
Hati nurani
Siapakah pemilikmu yang sejati?
Iakah yang membela kaum miskin, fakir dan terdzolimi?
Tanpa sebuah pamrih
Jujur, tanpa uang receh
Hati nurani
Siapakah yang mampu tergerak oleh panggilanmu?
Iakah yang peduli sesama tanpa pandang bulu?
Iakah yang memberi tanpa membeli?
Hati nurani
Siapakah yang mengabaikanmu?
Iakah yang memanipulasi kebajikan bertopeng wajah suci?
Iakah yang berhasrat menghimpun rupiah asal perut terisi, tanpa malu!
Hati nurani
Siapakah yang boleh memilikimu?
Iakah yang berotak cerdas, berpangkat dan berdasi?
Atau ia yang sederhana, berlapang dada dan tanpa lelah bergerak maju?
Kawan
Pilihan ada padamu
Hendak merengkuhnya atau melepasnya?
Semua ada pertanggungjawabannya
Jika kau tetap merengkuhnya
Kau berakhir mulia
Terhormat tanpa dipinta
Terkenang tanpa direka
Semerbak namamu serupa bunga
Jika kau melepasnya
Kau berakhir nista
Dikecam dunia
Dicemooh lisan-lisan tak bernama
Terenggut sudah kepercayaan mereka
Menghilang tanpa jejak rupa
Hati nurani
Seumpama sinar
Berpendar dalam setiap jengkal sanubari
Cahya ilahi pun terpancar
Pada sebingkai wajah yang penuh rahmat ilahi.