YAKUSA.ID – Suasana hangat dan penuh keakraban mewarnai pertemuan antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dengan para pelaku industri hasil tembakau di Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Djaka Budhi Utama mengapresiasi seluruh pelaku industri rokok atas kontribusinya terhadap penerimaan negara dan perekonomian nasional.
“Bulan November ini bertepatan dengan Hari Pahlawan. Saya datang ke Kota Pahlawan untuk membangkitkan semangat heroik dari para pelaku industri rokok,” ujar Dirjen Bea dan Cukai dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan peserta di Swiss-Belinn Surabaya, Selasa (11/11/2025).
Ia menegaskan, capaian penerimaan cukai hingga Oktober 2025 tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak di industri hasil tembakau.
“Sampai dengan Oktober 2025, penerimaan cukai secara nasional telah mencapai 75,4 persen dari target nasional. Dari cukai tembakau sendiri, kita telah memperoleh sekitar 76,96 persen atau sekitar 176,47 triliun rupiah dari target sekitar 230 triliun,” jelasnya.
Menurutnya, kontribusi tersebut menunjukkan peran strategis industri hasil tembakau dalam menopang keuangan negara dan mendukung berbagai program pembangunan.
“Kalau dulu waktu di TNI saya ngabisin duit, sekarang saya justru harus menyumbangkan penerimaan negara untuk mendukung program pemerintah,” ucapnya sambil berkelakar.
Dirjen juga menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas industri. Ia menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak menaikkan tarif cukai maupun harga jual eceran (HJE) tahun 2026 merupakan bentuk perhatian terhadap keberlangsungan tenaga kerja dan ekonomi daerah.
“Kalau diturunkan, banyak yang kehilangan pekerjaan. Karena itu, kami tidak menaikkan dan tidak menurunkan tarif cukai maupun HJE tahun ini,” tegasnya.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha agar target penerimaan negara dapat tercapai.
“Saya berterima kasih atas kerja sama dan semangat dari Bapak-Ibu sekalian. Mari kita terus berkontribusi bagi pembangunan nasional,” ujarnya.












