Jadi Narasumber di UNIBA Madura, Adi Prayitno Soroti Dampak KEK Harus Sejahterakan Petani Tembakau

Pengamat Politik, Adi Prayitno menyoroti soal gagasan pembentukan KEK Tembakau Madura (Istimewa)
Pengamat Politik, Adi Prayitno menyoroti soal gagasan pembentukan KEK Tembakau Madura (Istimewa)

YAKUSA.ID – Pengamat Politik, Adi Prayitno menyoroti soal gagasan pembentukan KEK Tembakau Madura lahir dari realitas sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

Hal itu disampaikan Adi Prayitno saat menjadi narasumber Seminar Bertajuk, “Green Economy dan Tantangan Ekologis dalam Perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Madura”.

Seminar tersebut digelar oleh Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Auditorium Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura pada Kamis, 13 November 2025.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) itu mengungkapkan bahwa keberadaan KEK diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani tembakau yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Madura.

“KEK ini berangkat dari kondisi ekonomi dan kultur masyarakat Madura,” tuturnya.

Dengan adanya pabrik rakyat, sambung Adi, penghasilan petani bisa meningkat signifikan.

“Misalnya, harga jual yang semula Rp2,5 juta bisa naik hingga Rp7 juta ketika panen,” kata eks aktivis HMI itu mencontohkan.

Lulusan Ponpes terkemuka di salah satu Kabupaten Sumenep itu menambahkan; mayoritas petani hanya menginginkan dua yaitu hasil panen mereka dibeli dan harganya manusiawi berdasarkan survei tim perumus.

“Tembakau ini bukan sekadar komoditas, tapi kebutuhan hidup masyarakat Madura,” tegasnya.

Pria yang juga merupakan dosen di Kampus UIN Jakarta itu menyatakan manfaat tembakau sangat berguna bagi masyarakat.

“Dari tembakau, orang bisa menyekolahkan anak dan menikahkan mereka,” sebutnya.

Sebagaimana diketahui; SMSI Kabupeten Sumenep menggelar seminar dengan menghadirkan sejumlah narasumber nasional.

Narasumber itu di antaranya pengamat politik dan tim perumus naskah akademik KEK Tembakau Madura, Adi Prayitno, Rektor UNIBA Rachmat Hidayat, serta Anggota DPRD Sumenep Hairul Anwar.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *