
PAMEKASAN, YAKUSA.ID – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan meminta seluruh pihak tak saling tuding soal semrawutnya tata niaga komuditas tembakau.
Hal itu disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pamekasan, Harisandi Savari melalui Komite Periklanan dan Media Online, Moh Hasanuddin saat menghadiri HUT Memo X ke-7 di salah satu cafe di Pamekasan, Sabtu (29/10/2022).
Menurutnya, berbicara tembakau akan berbicara seribu masalah, seakan-akan sudah menjadi benang ruwet satu ujung ditarik, ujung satunya yang kusut.
“Ini menjadi problema kita semuanya. Karenanya, jika mampu berbenah, kenapa harus saling melempar ‘salah’?,” katanya.
Hasan mengatakan, semua elemen baik pemerintah, stakeholder, pengusaha hasil tembakau, bahkan petani, harus saling bahu membahu dalam mengurai persoalan terkait pertembakauan.
Jika targetnya bagaimana menyejahterakan petani dan menyelamatkan tembakau Madura, bukan lagi mencari siapa yang salah dan siapa yang benar.
Namun, bagaimana semua elemen tersebut mampu memberikan sumbangsihnya sesuai bidangnya masing-masing guna mendorong pertumbuhan ekonomi dimaksud.
Kadin sendiri, kata Hasan, sejauh ini terus berikhtiar dalam membangun ekosistem berusaha.
Salah satunya, seperti yang telah dilakukan Kadin Jawa Timur beberapa waktu lalu yakni dengan digelarnya Export Center Surabaya (ECS).
“Dimana dengan hadirnya ECS tersebut, Kadin Jatim mendorong terhadap perluasan pasar ekspor tembakau. Memfasilitasi industri hasil tembakau dalam pengujian sertifikasi mutu produk yang dihasilkan,” katanya.
“Sertifikasi mutu barang itu sangat penting, agar diterima pasar luar negeri. Dan ini akan mempermudah proses ekspor Industri hasil tembakau,” imbuhnya.
Upaya ini, lanjut dia, jauh lebih penting daripada sekedar membahas berbagai persoalan pertembakauan yang tak ada ujungnya dan berakhir saling tuding.
“Apalagi, di Pamekasan banyak perusahaan-perusahaan rokok. Jika ECS ini diejawantahkan di Pamekasan, maka bukan tidak mungkin industri hasil tembakau di wilayah ini akan naik kelas dan go internasional,” ujarnya.
“Bagaimana dengan petani tembakau? Juga akan merasakan imbasnya. Tak hanya itu, serapan tenaga kerja pun akan semakin besar. Dan persoala pertembakauan di Pamekasan dapat diurai sedikit demi sedikit,” tandasnya. (YAKUSA.ID-04)