Kapolres Pamekasan Petakan Geng Motor Usai Penganiayaan di Depan Masjid Agung

Polres Pamekasan menggelar konferensi pers usai menetapkan empat tersangka kasus penganiayaan di depan Masjid Agung As-Syuhada, Pamekasan. (Dok: Yakusa.id)

YAKUSA.ID — Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan mulai memetakan keberadaan kelompok geng motor yang dianggap berpotensi mengganggu keamanan masyarakat, menyusul kasus penganiayaan di depan Masjid Agung As-Syuhada beberapa waktu lalu.

Kapolres Pamekasan AKBP Hendra Eko mengatakan langkah ini diambil setelah penyidik menemukan adanya indikasi keterlibatan kelompok motor dalam peristiwa pengeroyokan yang menimbulkan korban luka tersebut.

“Kami sudah melakukan pemetaan terhadap kelompok-kelompok motor yang aktif di wilayah kota. Ada yang sifatnya komunitas resmi dan tertib, tapi ada juga yang teridentifikasi berpotensi menimbulkan kerawanan,” ujar Kapolres, Minggu (9/11/2025).

Ia menegaskan, pihak kepolisian akan melakukan pendekatan pembinaan dan penindakan tegas terhadap kelompok yang terbukti meresahkan masyarakat, terutama yang beraktivitas di area publik pada malam hari.

“Kami akan meningkatkan patroli, terutama di sekitar Masjid Agung dan alun-alun. Tidak boleh ada lagi tindakan kekerasan di tempat ibadah atau area publik mana pun,” tambahnya.

Sebelumnya, Polres Pamekasan menetapkan empat orang tersangka berinisial AD, MF, RN, dan AH dalam kasus penganiayaan terhadap seorang pemuda di depan Masjid Agung As-Syuhada. Kejadian bermula dari kesalahpahaman antara korban dengan kelompok pelaku yang sedang berkumpul di lokasi tersebut.

Polisi juga menyita rekaman CCTV, pakaian korban, dan sepeda motor yang digunakan para pelaku. Dari hasil pemeriksaan, diketahui para tersangka sempat mengonsumsi minuman beralkohol sebelum melakukan pengeroyokan.

Kapolres menekankan, tempat ibadah harus menjadi zona aman dan damai, bukan lokasi terjadinya tindak kriminal.

“Kami ingin memastikan masyarakat bisa beribadah dengan tenang. Karena itu, Polres akan terus melakukan pengawasan dan bekerja sama dengan tokoh agama serta masyarakat untuk menjaga situasi tetap kondusif,” tegas AKBP Hendra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *