
Yakusa.Id – Para peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXI yang akan digelar di Surabaya pada 17-22 Maret 2021 hendaknya memiliki sense of concern and empathy terhadap situasi pandemi Covid-19. Ini agar pelaksanaannya berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
“Jangan sampai kongres molor. Tanggal 22 Maret harus selesai. Tepat waktu adalah tanggung-jawab moral dan bagian dari pendewasaan. Kita tunjukkan ke publik bahwa HMI bisa berkongres secara arif di tengah situasi pandemi,” kata Yogi Pratama, Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur melalui siaran pers yang diterima beritajatim.com, Minggu (14/3/2021).
Terkait dengan itu, Yogi berharap kepada peserta agar menjadikan kongres sebagai arena adu gagasan yang bernas dan orisinil. Bukan adu otot yang bertele-tele, apalagi sampai adu kekuatan uang (money politic) saat sesi pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar (Ketum PB) HMI.
“Kongres HMI bukan sekadar seremonial memilih Ketum PB HMI. Tapi benar-benar bisa melahirkan konsep dan gagasan baru untuk menjawab tantangan masa depan yang dihadapi bangsa, serta kelangsungan generasi muda di tengah landscape kehidupan yang berubah secara cepat,” tegas Yogi.
Menurut Yogi, pola kehidupan berbangsa di dunia sudah berubah secara ekstrim, bersamaan dengan kecepatan informasi dan tranformasi digital, sehingga persoalan dan tantangan yang dihadapi pun berubah. Maka itu HMI harus mampu menyesuaikan arah perjuangannya, apalagi usia himpunan mahasiswa ini sudah memasuki 74 tahun.
BACA JUGA:
Siti Zuhro: Demokrasi ‘Pokok e Menang’ Harus Diakhiri
Komisioner KPU Pamekasan Lebih Variatif
Alumni Ormawa Ekstra Kampus Unej Bersatu Bantu Ghufron Jadi Pimpinan KPK
Higemura : Seruan People Power Bisa Membelah Persatuan Bangsa
“HMI jangan stagnan terjebak pola lama. Harus mampu menerjemahkan tantangan ke depan secara cerdas, mampu melahirkan kader-kader berwawasan global, profesional, memiliki kompetensi di berbagai bidang, serta punya kapasitas adequate leadership (kepemimpinan yang memadai). Jangan melulu berkutat urusan politik, bidang lainnya juga harus digarap,” katanya.
Selaku Ketum Badko HMI Jatim, Yogi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, serta segenap pimpinan lainnya (beserta staf) di Pemprov Jatim yang telah mendukung pelaksanaan Kongres. Juga, berterima kasih kepada seluruh Forkopimda Jatim, pimpinan di Kota Surabaya dan seluruh masyarakat Surabaya.
Sementara itu, ketua panitia lokal (panlok) Kongres HMI ke-XXXI, Syafiudin, menjelaskan bahwa pelaksanaan kongres dilakukan dengan model Hybrid. “Artinya, peserta peninjau tidak ikut hadir ke Surabaya, cukup mengikuti persidangan secara virtual di cabang masing-masing,” kata Syafiudin.
Sedangkan utusan (pemilik suara/hak pilih) hadir langsung ke lokasi kongres di Surabaya, yang tempatnya dibagi dua yakni di Islamic Center dan Asrama Haji, dengan menerapkan Prokes Covid-19 secara ketat. “Kami (panlok) sudah siap secara teknis, mulai dari penjemputan dan penyambutan peserta, pelaksanaan tes swab Covid-19 seluruh peserta, keamanan, penginapan dan lainnya, Insya Allah sudah siap,” pungkas Syaifudin.