
BANGKALAN, YAKUSA.ID – Sejak tiga tahun terakhir, Aiptu Amirullah (46) selalu mengajar ngaji usai bertugas sebagai Polisi.
Kewajiban utamanya memang sebagai anggota Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan urusan registrasi dan identifikasi (regident) kendaraan bermotor. Tapi berkhidmad pada dunia pendidikan tak pernah Ia tanggalkan. Kala sore, seragamnga Ia lepas, berganti baju kokoz sarung dan kopiah.
Di Blok A-1 Perumahan Griya Anugerah, Kelurahan Mlajah, Kota Bangkalan, 25 santrinya telah menunggu kedatangannya. Seketika, lantunan ayat suci Alquran menyeruak lirih, di Yayasan Miftahul Munir Qurani.
Yayasan itu Ia dirikan sebagai ladang pengabdian pada tahun 2020 lalu. Hatinya terpanggil lantaran di kompleks itu banyak anak anak belum bisa mengaji.
“Dulu saya berpikir kenapa anak-anak belum mengaji. Kemudian saya tergerak untuk mendirikan yayasan, membantu mereka agar mahir baca Alquran,” ujarnya.
Usai melaksanakan kegiatan pelayanan kepolisian, sekitar kurang lebih 17.00 WIB saya merapat ke yayasan. Ada dua ustadz yang membantu ketika saya tidak bisa hadir karena urusan kedinasan,” ujar pria kelahiran Kabupaten Sampang di tahun 1977 itu.
Selain mengajarkan Alquran, ia juga mengajarkan adzan dan sholat lima waktu kepada anak-anak. Diharapkan kelak anak-anak hasil dididikannya akan menularkan kemampuan membaca Alquran kepada orang lain.
Lambat-laun, perjuangan Aiptu Amirullah mulai nampak. Anak-anak yang semula tak fasih mengaji, kini sudah pandai melantunkan ayat demi ayat. Ia tersenyum melihat anak didiknya.
“Harus memperlakukan mereka seperti anak sendiri, kalau tidak demikian kita tak sabar memberikan pengajaran,” tukasnya. (Zy)