Polisi Sudah Periksa 7 Saksi Perihal Insiden Ledakan di Rumah Ketua KPPS Pamekasan

foto : Heny

PAMEKASAN, YAKUSA.ID –  Polisi telah meminta keterangan tujuh saksi terkait ledakan bom bondet di rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 Pamekasan Madura, Husairi.

“Tujuh orang saksi sudah diperiksa, dari tiga korban dan keluarga, empat orang saksi di seputaran lokasi ledakan,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto saat dikonfirmasi, Kamis, (22/2), melansir CNN.

Beberapa saksi yang dimintai keterangan itu di antaranya adalah keluarga Husairi. Yakni istri dan anak-anaknya.

Kendati demikian, Dirmanto belum bisa mengungkap detail kasus itu. Saat ini tim gabungan dari Polda Jatim dan Polres Pamekasan masih bekerja menyelidikinya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Imam Sugianto menyatakan jenis bahan peledak yang merusak rumah Husairi Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 06 Dusun Timur di Pamekasan adalah bom ikan.

Identifikasi jenis bom itu didapatkan setelah tim gegana melakukan pengecekan dan menelusuri peristiwa pengeboman di rumah Husairi.

“Sudah kita identifikasi, bahan dasarnya kalau tidak salah dari bom ikan atau bondet,” kata Imam Sugianto di Mapolda Jatim.

Hingga saat ini polisi masih menelusuri motif pengeboman di rumah Husairi. Imam berjanji pihaknya akan mengungkap kasus ini dalam waktu singkat.

“Sementara ada beberapa di lapangan yang dimintai keterangan. Tapi belum mengarah. Biar penyidik Polres Pamekasan sama backup polda sedang bekerja. Kita tunggu. Motif sama pelaku sedang didalami sama tim,” tutur Imam.

Kapolda Jatim juga memastikan dalam peristiwa ledakan di Pamekasan tidak ada korban jiwa.

“Dalam waktu tidak terlalu lama, mudah mudahan dapat kita ungkap. Doakan saja. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujar Imam.

Sebagai informasi, rumah Husairi di Desa Nyalabu Daya, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan dibom orang tak dikenal.

Husairi mendengar suara ledakan dari depan rumahnya sekitar pukul 03.30 WIB, Senin kemarin dan tidak ada saksi mata dalam kejadian itu.

Husairi mengaku heran mengapa rumahnya menjadi sasaran bom oleh orang tidak dikenal. Sebab ia merasa tidak ada kendala di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dipimpinnya selama Pemilu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *