YAKUSA.ID – Kecerdasan buatan (AI) kian menjadi teman setia mahasiswa dalam mengerjakan tugas kuliah.
Sejumlah inovasi terbaru menghadirkan platform cerdas yang bukan sekadar memberi jawaban instan, tetapi juga membimbing proses belajar dan riset secara mendalam.
Berikut delapan AI terkini yang tengah naik daun dan bisa langsung diakses mahasiswa berbagai jurusan:
1. Mindgrasp AI
Dirancang untuk mahasiswa teknik maupun lintas disiplin, Mindgrasp AI mampu merangkum materi kuliah menjadi catatan ringkas, flashcard, hingga kuis interaktif.
Fitur tanya-jawabnya membantu memahami konsep teknis yang rumit.
2. Paperpal
Alat ini fokus pada penulisan ilmiah. Paperpal mendukung penyusunan artikel atau manuskrip akademik lengkap dengan pengecekan referensi, tata bahasa, dan kompatibilitas LaTeX, penting bagi mahasiswa sains dan teknik.
3. Litmaps
Untuk mahasiswa ilmu sosial dan riset lintas bidang, Litmaps memetakan literatur penelitian dan menunjukkan keterkaitan antar publikasi, memudahkan pencarian referensi terbaru.
4. QuillBot
Populer di kalangan mahasiswa non-native English, QuillBot membantu parafrase teks, memperbaiki tata bahasa, dan mempertajam gaya penulisan akademik.
5. Jenni AI
Sebagai asisten penulis, Jenni AI membantu membuat outline, menghasilkan konten dengan referensi, dan mendukung berbagai gaya sitasi, ocok saat menghadapi kebuntuan ide.
6. Mindko Social Sciences Solver
Dikembangkan khusus untuk ilmu sosial, Mindko memecahkan soal dan membantu analisis teori, sekaligus mengorganisasi argumen untuk tugas esai atau laporan.
7. NetMiner
Menjadi andalan riset jaringan sosial, NetMiner mampu memvisualisasikan dan menganalisis hubungan antarindividu atau organisasi, relevan bagi mahasiswa komunikasi dan sosiologi.
8. Wolfram Alpha
Tetap jadi favorit mahasiswa teknik, matematika, dan fisika, Wolfram Alpha memecahkan soal hitung kompleks sekaligus menampilkan langkah penyelesaian secara rinci.
Para pakar pendidikan menilai, kehadiran beragam AI ini bukan untuk menggantikan peran belajar mahasiswa, melainkan sebagai pendamping.
“Mahasiswa tetap harus kritis dan memeriksa kebenaran setiap jawaban,” ujar dosen teknologi pendidikan Universitas Indonesia, Rina Larasati.
Selain manfaat efisiensi, pakar juga mengingatkan risiko ketergantungan dan potensi plagiasi.
Universitas kini mulai merumuskan panduan etika penggunaan AI agar kreativitas dan integritas akademik tetap terjaga.
Dengan beragam pilihan alat ini, mahasiswa dari berbagai jurusan, baik teknik, ilmu sosial, maupun bidang riset lainnya, diharapkan dapat memaksimalkan teknologi untuk belajar lebih efektif, tanpa meninggalkan tanggung jawab akademik. (YAKUSA.ID/*)