YAKUSA.ID – YouTube kembali menorehkan sejarah besar dalam perjalanannya. Platform berbagi video milik Google itu mengumumkan telah mengucurkan lebih dari US$100 miliar atau sekitar Rp1.642 triliun kepada kreator, musisi, dan perusahaan media sejak 2021.
Pencapaian fantastis ini tak lepas dari tren meningkatnya jumlah penonton melalui televisi pintar (smart TV). YouTube mencatat, kanal yang berhasil meraup pendapatan lebih dari US$100 ribu dari penayangan di TV melonjak hingga 45% secara tahunan.
Chief Product Officer YouTube, Johanna Voolich, menekankan bahwa para kreator kini menjadi kekuatan besar dalam membentuk budaya dan hiburan global.
“Para kreator mampu membentuk budaya dan hiburan dengan cara yang sebelumnya tak pernah terpikirkan,” katanya, sebagaimana dikutip dari CNBC International, Senin (22/9/2025).
Momentum ini bertepatan dengan ulang tahun ke-20 YouTube, sekaligus menegaskan posisinya sebagai salah satu bisnis media paling menguntungkan di dunia.
Dalam acara tahunan Made on YouTube di New York City, perusahaan juga memperkenalkan sejumlah pembaruan, termasuk integrasi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung kreator.
Melalui produk video pendek YouTube Shorts, kini tersedia fitur AI yang dapat mengubah rekaman mentah menjadi klip siap tayang lengkap dengan musik, transisi, hingga sulih suara.
Bahkan, dialog dari sebuah video bisa langsung diubah menjadi lagu yang dapat dipakai dalam Shorts.
Selain itu, Veo 3, generator video AI terbaru milik Google, juga akan diintegrasikan ke Shorts.
Sebelumnya, Google sempat menuai perhatian karena menggunakan sebagian konten video YouTube untuk melatih Veo 3, sebagaimana terungkap pada laporan Juni lalu.
Hingga saat ini, YouTube telah menampung lebih dari 20 miliar video dari berbagai genre, mulai dari musik, podcast, Shorts, hingga beragam konten lainnya.
Tahun lalu, CEO YouTube Neal Mohan juga mencatat bahwa sejak 2021 hingga 2024, perusahaan telah membayar US$70 miliar kepada kreator. (YAKUSA.ID/*)
