Prof. Ari Purbayanto: Transformasi Digital Jadi Fondasi Kedaulatan Maritim Indonesia

YAKUSA.IDDirektur Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof. Ari Purbayanto, Ph.D., menegaskan bahwa masa depan maritim Indonesia yang berdaulat dan berdaya saing tidak akan terwujud tanpa adanya transformasi digital.

“Digitalisasi merupakan kebutuhan mendesak untuk memastikan pengelolaan laut yang efisien dan berkelanjutan,” ujarnya saat menjadi narasumber dalam Studium Generale bertema “Membangun Maritim Indonesia Berbasis Digital” yang diselenggarakan oleh Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) pada Minggu (05/10/2025).

Menurut Prof. Ari, laut merupakan tulang punggung ekonomi nasional, namun potensi besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan infrastruktur dan lemahnya integrasi data kelautan antar lembaga.

“Jika laut dikelola dengan sistem informasi yang baik dan teknologi modern, ekonomi maritim bisa menjadi motor penggerak kesejahteraan nasional,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ari memperkenalkan konsep Maritim Digital, yaitu penerapan teknologi informasi untuk mengelola aktivitas kelautan dan perikanan secara terintegrasi.

Ia menjelaskan bahwa konsep ini memiliki empat pilar utama, yakni tata kelola laut berbasis data, pelabuhan cerdas, logistik pintar, serta keamanan laut berbasis kecerdasan buatan.

Selain itu, ia juga memaparkan gagasan Smart Agro-Maritime 4.0, sebuah integrasi antara sektor darat, laut, dan udara yang didukung oleh teknologi mutakhir seperti IoT, drone, dan robotika.

“Kita tidak boleh hanya mengejar hasil, tapi juga memastikan laut tetap lestari untuk generasi berikutnya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prof. Ari menjelaskan bahwa keberhasilan transformasi digital maritim membutuhkan dukungan infrastruktur yang kuat, seperti jaringan fiber optik bawah laut dan sistem informasi kelautan terpadu antar lembaga. Digitalisasi pelabuhan melalui sistem e-port juga dinilai penting untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional.

Ia menekankan bahwa keberhasilan digitalisasi maritim tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kesiapan sumber daya manusia.

“Lebih dari 90 persen pelaku perikanan masih berskala kecil dan berpendidikan rendah. Mereka harus kita bantu melalui pelatihan digital dan pendampingan teknologi,” ujarnya.

Untuk itu, Prof. Ari mendorong lembaga pendidikan, termasuk UICI, agar berperan aktif menyiapkan SDM maritim berbasis digital. “Kampus harus menjadi pusat inovasi teknologi maritim,” katanya.

Di akhir paparannya, Prof. Ari menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan kebijakan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Transformasi digital maritim tidak bisa dikerjakan oleh satu lembaga saja. Pemerintah, swasta, kampus, dan startup teknologi harus bekerja sama membangun ekosistem maritim digital yang kuat,” pungkasnya. (YAKUSA.ID-MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *