Jadi Sasaran Ujaran Kebencian, Bupati Pamekasan Ajak Masyarakat Hati-hati Gunakan Media Sosial

YAKUSA.ID – Bupati Pamekasan Kholilurrahman mengajak masyarakat untuk berhati-hati saat mengunggah konten di media sosial.

Baru-baru ini, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan ini mengaku kaget saat dirinya jadi sasaran ujaran kebencian oleh akun Facebook Kurzawa.

Akun itu menggunakan kata patek (anjing) yang ditujukan pada Bupati Pamekasan.

“Tadi pagi saya dikirimi teman, ternyata memang isi unggahannya agak kurang pantas,” ujar Kholilurrahman, Kamis (12/6/2025).

“Sebenarnya kalau hanya kritik tidak masalah, tetapi mungkin karena ada satu atau dua kata yang kurang pantas dan kurang elok didengar hingga memunculkan reaksi dari masyarakat lainnya,” sambungnya.

Mantan Bupati Pamekasan periode 2008-2013 itu mengaku terbuka dengan segala masukan masyarakat selama menyangkut kemajuan Kabupaten Pamekasan.

Meski demikian, pihaknya berharap masyarakat juga memahami kondisi APBD Pamekasan yang saat ini sedang kritis.

“Kita bukan tidak ingin membangun, tetapi memang APBD kita sedang kritis, anggaran pembangunan infrastruktur saja minim,” jelas Kholilurrahman.

Kholilurrahman juga menyebut beberapa masyarakat di Pamekasan bahkan ada yang harus sampai swadaya memperbaiki jalan. Saat meninjau perbaikan jalan hasil swadaya di beberapa titik itu, Kholilurrahman menyampaikan soal kondisi keuangan di Kabupaten Pamekasan.

“Yang dikomentari pemilik akun Facebook Kurzawa ini sebenarnya saat kami meninjau jalan. Entah mungkin secara spontan atau karena kurang hati-hati sehingga muncul kata yang kurang enak didengar,” tukasnya.

Sebelumnya, salah seorang pemilik akun Facebook atas nama Kurzawa akhirnya meminta maaf setelah menghina Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman di akun media sosialnya.

Pemilik akun itu bernama Kurdi, warga Dusun Trebung, Desa Tobalang, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang.

Kurdi menghina Bupati Pamekasan melalui akun medsosnya dengan membagikan postingan Jigu Pranoto yang menggunggah video tentang Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman meninjau perbaikan jalan di Desa Palengaan Daya hasil swadaya masyarakat.

Kurdi memberi caption penghinaan kepada orang nomor satu di Kabupaten Pamekasan. Captionnya bertuliskan “Tingla nyaman embungah deteng bupati patek reh tibeh sappen dek emmah kkeh bupati mk deteng tingla embung nyaman pola ekaloppaeh cek andik rakyat yeh spatek jreh”.

Usai melakukan penghinaan terhadap Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Matsaratul Huda Panempan Pamekasan, Kurdi yang mempunyai istri asal Desa Palengaan Laok Pamekasan, akhirnya menyampaikan permohonan maaf.

Permohonan maaf itu disampaikan langsung oleh Kurdi kepada Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman di Mandhapa Agung Ronggosukowati, Rabu (11/5/2025) sore hari.

Di hadapan Bupati KH Kholilurrahman, Kurdi menyampaikan permohonan maaf. Ia mengaku apa yang ditulisnya adalah bentuk kekhilafan, tidak pantas, dan menyinggung banyak pihak.

“Saya menyesal dan menyadari kesalahan saya. Saya mohon maaf kepada Bupati Pamekasan dan seluruh masyarakat atas pernyataan saya yang kasar di media sosial dan saya berharap bisa meminta maaf secara langsung pada Bupati Pamekasan,” ungkap Kurdi. (YAKUSA.ID-HSB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *