Opini  

Indonesia Emas 2045; HMI Emas?

Oleh : Widya Selvi KN (Ketua Umum HMI Komisariat Djuanda Nusa Bangsa)

Usia HMI yang ke-78 bukanlah usia yang muda, dengan panjangnya perjalanan HMI yang tentunya banyak melalui dinamika internal maupun eksternal.

Himpunan Mahasiswa Islam mampu menguasai pergolakan sosial politik, dari tahun 1946 khususnya di daerah Yogyakarta pada saat itu adanya Partai Sosialis dengan Masyumi yang menjadi gejolak sosial politik HMI. Sedangkan dinamika secara internal yaitu HMI mengalami isu akan dibubarkan dan isu dualisme.

Himpunan Mahasiswa Islam dilihat dari sejarah memang begitu tampak kokoh berdiri sedari 5 Februari 1947, namun semakin berkembangnya zaman hingga di tahun 2025 ini HMI mengalami banyak kemunduran seperti 44 Indikator Kemunduran HMI salah satunya ialah HMI semakin jauh dari mahasiswa.

Hal ini disebabkan karena banyaknya kampus yang melarang organisasi Eksternal masuk ke kampus, sehingga berkurangnya mahasiswa dengan minat bakatnya untuk diasah di organisasi terutama HMI.

Bisa kita bandingkan usia HMI saat muda dengan yang sekarang, semangat para mahasiswa yang masih berapi-api dan senantiasa menjaga nilai-nilai HMI seperti; menjaga kaderisasi, menjaga nilai keislaman dan keindonesiaan serta menjaga integritas salah satunya kader tidak terlibat partai politik manapun senantiasa menjaga independensinya.

Maka dari itu HMI saat ini harus menghadapi tantangan zaman, dengan usia HMI yang sudah terbilang tua, kader HMI harus bisa membentuk 5 kualitas insan cita seperti mengikuti kontestasi politik ataupun perlombaan.

Hal-hal seperti itulah yang menjadi kelemahan HMI, karena kader HMI semakin berkurang minatnya dalam meraih prestasinya, adapun kader HMI yang lebih mementingkan pragmatisnya dan berkurangnya kader HMI yang terjun kedalam perekonomian artinya kurang berkreasi dan berinovasi dalam berwirausaha.

Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) yang akan meraih Bonus Demografi pada visi Indonesia Emas 2045, apakah HMI ini akan membantu dan berperan penting untuk itu? HMI sangat berperan penting untuk terwujudnya bonus demografi yang dimana usia produktif lebih banyak dibandingkan usia non produktif.

Dalam modul Metada Indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ada beberapa poin yang disebutkan dalam Pilar Pembangunan Ekonomi yaitu; energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, industri inovasi dan infrastruktur, berkurangnya kesenjangan, serta kemitraan untuk mencapai tujuan.

Dalam beberapa poin tersebut kader HMI harus mampu berkontribusi atau bersinergi untuk mengurangi kemiskinan, kesenjangan dan melindungi lingkungan.

Oleh karena itu kader HMI tidak boleh kehilangan 5 kualitas insan cita yang sudah menjadi tujuan HMI, kader HMI harus lebih loyalitas dalam pendidikan dan kaderisasi serta menjadi kader HMI juga harus memperhatikan lingkungan sekitar mulai dari segi perekonomian dan lingkungan sekitar.

Bonus Demografi tentunya juga harus disiapkan oleh kader HMI, karena penyiapan generasi emas dilakukan dengan pendidikan dan keaktifan oleh mahasiswa, baik itu pendidikan formal maupun non formal, oleh karena itu Universitas juga harus memahami bahwa mahasiswa juga membutuhkan pendidikan yang non formal melalui organisasi eksternal. hal-hal tersebut adalah upaya untuk terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *