PAMEKASAN, YAKUSA.ID – Human immunodeficiency Virus (HIV) yang menyebabkan penyakit rusaknya sistem kekebalan tubuh atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) masih menjadi penyakit yang mengkhawatirkan di berbagai daerah di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Pamekasan.
Bagaimana tidak, hingga Desember 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan mencatat 152 orang Pamekasan terdampak HIV/AIDS.
Hal tersebut tentu mengkhawatirkan, sebab dapat menular kepada orang lain, sehingga jumlahnya bisa terus bertambah.
Melansir CDC, hingga saat ini, belum ada obat yang sangat efektif bisa menyembuhkan penyakit ini. Begitu orang terpapar, penyakit ini akan ada di tubuhnya seumur hidup. Tetapi dengan perawatan medis yang tepat, HIV dapat dikendalikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Saifudin melalui Subkoordinator Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Fathor Rahman mengatakan, hingga Desember 2024 terdapat 152 orang di Pamekasan yang terjangkit HIV/AIDS.
Sejak 2022 hingga 2024, penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pamekasan mengalami lonjakan. Pada 2022 ada 18 orang, 2023 sebanyak 93 orang, dan di 2024 ada 152 orang.
Warga yang positif terjangkit HIV/AIDS ini, kata Fathor Rahman, dilakukan pengobatan yang sudah tersedia di empat fasilitas kesehatan (faskes). “Dua Rumah Sakit dan 2 puskesmas,” katanya kepada YAKUSA, Minggu (29/12/2024).
Fathor Rahman menjelaskan, Pemkab Pamekasan terus melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus baru HIV/AIDS.
“Melalui jejaring puskesmas dan RS sudah dilakukan promotif dan preventif dgn sosialisasi di tempat-tempat umum, sekolah, pesantren dan lainnya,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan screening pada kelompok populasi yang beresiko terinfeksi HIV/AIDS, seperti ibu hamil, pasien TB, waria, lelaki seks lelaki (LSL), wanita pekerja seks (WPS), dan warga binaan pemasyarakatan (WBP). (YAKUSA.ID-09/HEN/HS/MH)
