PAMEKASAN, YAKUSA.ID – Momen wisuda Sarjana ke-40 dan Magister ke-20 IAIN Madura, Sabtu, (07/12/2024), menyisakan duka bagi keluarga mendiang,
RAM, mahasiswi angkatan 2020 Program Studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura meninggal dunia sebelum proses wisuda selesai. Prosesi wisuda RAM digantikan kakak kandungnya.
RAM meninggak dunia diduga lantaran depresi saat mengurus skripsinya. Penyebabnya diduga akibat tekanan saat menyelesaikan tugas akademik di Prodi BKPI, Fakultas Tarbiyah sehingga penyakit lambung yang dideritanya semakin parah.
Rekan RAM, Istiana mengungkapkan, RAM mengaku sempat kesulitan saat mengurus skripsi. Mulai dari bolak-balik ke kampus untuk urusan tanda tangan, bahkan saat RAM sedang sakit.
Istiana juga menjelaskan bahwa RAM memiliki penyakit lambung, semakin parah saat dia stres.
“Dia memang punya penyakit lambung, tapi teman-temannya sudah selesai semua termasuk aku. Dia ingin cepat kelar, tapi prosesnya bikin dia makin kepikiran. Orang yang punya penyakit lambung itu nggak bisa banyak mikir, pasti kambuh,” lanjutnya.
Menurut Istiana, kondisi kesehatan RAM semakin memburuk karena kurang makan dan istirahat selama proses pengerjaan skripsi.
“Dia sering demam dan kulitnya panas, kata ibunya. Tapi dia tetap memaksakan diri karena ingin wisuda,” tuturnya.
Kata Istiana, meski diketahui dalam kondisi kesehatan yang memburuk, tidak ada langkah proaktif dari pihak akademik untuk memberikan fleksibilitas atau solusi pada RAM.
Puncaknya, ketika RAM harus mengurus revisi akhir dan kartu hijau menjelang wisuda, dosen pembimbingnya tetap meminta kehadiran langsung RAM meskipun ia sedang opname di rumah sakit.
“Dia opname dua kali, tapi pihak dosennya nggak percaya kalau dia sakit. Harus datang sendiri, nggak boleh diwakilkan,” ujar salah satu anggota keluarga.
Pada 1 Agustus 2024, RAM dilarikan ke rumah sakit dan dirawat di ICU karena kondisinya semakin memburuk. Dua hari kemudian, pada 3 Agustus, ia menghembuskan napas terakhir pada pukul 10.00 WIB.
Keluarga dan teman-teman RAM menilai tekanan akademik yang dialami almarhumah, khususnya dari pihak dosen pembimbing dan sistem birokrasi fakultas, menjadi salah satu penyebab utama yang memperburuk kesehatannya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kaprodi BKPI dan pimpinan Fakultas Tarbiyah belum memberikan tanggapan resmi atas kasus ini. (YAKUSA.ID-03/HS/MH)