Pamekasan, YAKUSA.id | Bupati Pamekasan Masrukin membuka kegiatan pertemuan tokoh lintas agama yang digelar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pamekasan.
Acara yang digelar di Mandhapa Agung Ronggosukowati Pamekasan ini mengusung tema ‘Wawasan Kebangsaan Menuju Pilkada Damai’, turut dihadiri Ketua FKUB Jawa Timur, Kasubdit Politik Intelkam Polda Jatim, Bakesbangpol Jawa Timur, Ketua FKUB Kabupaten Pamekasan, Kapolres Pamekasan.
Selain itu, kegiatan ini juga turut diikuti oleh pengurus FKUB, FKPUB, FKUB, dan tokoh-tokoh lintas agama lainnya se-Kabupaten Pamekasan..
Dalam sambutannya, Pj Bupati Pamekasan Masrukin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pertemuan tokoh lintas agama yang digagas FKUB Kabupaten Pamekasan.
Masrukin mengatakan, peran FKUB di dalam Pilkada Serentak 2024 sangat penting. Sebab FKUB merupakan salah satu organisasi tokoh lintas agama, jika di Pamekasan terdapat 7 gereja, satu kelenteng, dan ribuan masjid dan musala.
“Bagaimana lintas agama ini tidak disusupi oleh kepentingan-kepentingan politik tertentu. Menjaga kerukunan umat adalah hal yang sangat penting, terutama bagi para tokoh-tokoh agama,” katanya, Rabu (18/9/2024).
Dia pun berharap, Pamekasan seperti sekarang, pelaksana pilkada jalan, tetapi suasana masyarakat tetap kondusif.
“Yang panen tembakau, tembakaunya laku. Yang jual rokok, rokoknya lancar. Yang petani, bersyukur atas hasil usahanya. Semua dilalui dengan profesi masing-masing tanpa harus meninggalkan proses mekanisme politik, Pilkada Serentak 2024,” ujarnya.
Masrukin juga menyarankan agar FKUB untuk dapat berkolaborasi dengan media massa. Sehingga tausiyah-tausiyah FKUB dapat disebarkan lewat media.
“Apa yang digagas oleh FKUB dalam rangka menjaga suasana kondusif, suasana damai, di Pamekasan khususnya dalam rangka Pilkada ini. Supaya gesekan-gesekan di media sosial ini semakin berkurang,” ungkapnya.
“Kita hari ini, mau tidak mau harus masuk ke dunia digital. Hari ini, konflik perbedaan tidak terlihat nyata di level kehidupan masyarakat sehari-hari. Tapi di media sosialnya ini yang terus mengkhawatirkan. Oleh karena itu bagaimana FKUB dapat menjaga suasana kondusif lewat media,” ungkapnya. (YAKUSA.id-02/MH)