YAKUSA.ID – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kampus Bhineka Tunggal Ika Universitas Pertahanan (Unhan) di Citeureup, Bogor, Rabu (11/6/2025).
Presiden Prabowo didampingi Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.
Acara ini menegaskan visi pertahanan sebagai aspek strategis sekaligus fondasi masa depan bangsa.
Dalam sambutannya, Prabowo mengatakan bahwa Unhan harus menghasilkan pemimpin bukan hanya untuk militer, tetapi juga untuk negara.
Ia menggarisbawahi urgensi penguasaan sains dan teknologi, mencontoh United States Military Academy sebagai panutan dalam mencetak elite nasional.
SBY memberi apresiasi tinggi, menyebut peresmian sebagai “sejarah, legacy” yang membanggakan. Ia mengakui Unhan dirintisnya 15 tahun lalu, dan kini dikembangkan lebih lanjut oleh Prabowo menjadi kampus pertahanan bertaraf global.
Direktur Gagas Nusantara Romadhon Jasn memuji bahwa pengembangan Unhan memperlihatkan perpaduan antara keamanan dan kesejahteraan.
“Kampus ini tidak hanya mencetak kadet, tetapi juga pemimpin ilmiah strategis yang siap menjawab tantangan global—dari geopolitik hingga perubahan iklim,” katanya di Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Kampus ini dibangun di atas lahan seluas 18,3 hektare dan dilengkapi fasilitas modern, seperti laboratorium, laboratorium teknik, asrama, dan sistem pengolahan air bersih. Fase kedua akan menambah gedung rektorat, workshop, perpustakaan, dan fasilitas dosen.
Romadhon juga mengapresiasi penerapan nilai inklusif di Unhan, mendorong agar perguruan tinggi ini membuka peluang bagi perguruan tinggi teknik, startup teknologi, dan UMKM lokal untuk terlibat dalam pengembangan industri pertahanan berbasis teknologi tinggi.
Dengan tema “Defence Education for National Resilience”, Prabowo menegaskan bahwa kualitas kampus seperti Unhan mencerminkan kekuatan sebuah bangsa.
“Bangsa besar dibangun dari pendidikan tinggi yang menghasilkan pemimpin-pandangan, bukan hanya aparat,” ujarnya.
Romadhon menyambut visi ini, menekankan bahwa institusi seperti Unhan harus terus memperluas jejaring internasional dan riset kolaboratif, agar lulusan tidak hanya siap bertugas di TNI, tetapi juga di kancah strategis global.
Prabowo menutup acara dengan menyampaikan harapan agar Unhan mampu menjadi pusat inovasi dan diplomasi pendidikan pertahanan.
“Jika bangsa ini ingin maju, kita harus menyiapkan kader yang punya integritas, kecerdasan, dan semangat bela negara,” ujarnya.
Akhirnya, Romadhon menegaskan masyarkat merespons positif inisiatif ini sebagai warisan strategis. Pendidikan pertahanan bukan hanya investasi keamanan, tetapi juga pondasi ekonomi dan intelektual yang akan menopang bangsa dalam jangka panjang. (YAKUSA.ID/*)