YAKUSA.ID – Bupati Pamekasan Kholilurrahman menyebut ada beberapa alasan soal penutupan Kawasan Monumen Arek Lancor dari segala bentuk aktivitas jualan khususnya bagi para Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah setempat.
Semula, kata Kholilurrahman, pihaknya memang sempat mengutarakan akan memberdayakan para PKL Arek Lancor, dengan catatan harus mematuhi aturan (Perda). Hal itu sempat dilontarkan saat menemui PKL Arek Lancor sebagai bentuk serap aspirasi di masa kampanye sebelum pemilihan suara Pilkada 2024 lalu.
“Yang kami sayangkan, para beberapa PKL justru ada yang tidak sabar hingga memaksa masuk dan membuka lapak di area Arek Lancor,” ujar Kholilurrahman.
Terlebih saat memaksa masuk ke area Arek Lancor, sejumlah PKL juga sempat cekcok mulut dengan petugas khususnya personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pamekasan, yang tengah bertugas di lokasi kejadian.
“Dari awal kami katakan, PKL Arek Lancor akan kami tata, kami juga meminta agar PKL bersabar,” lanjut Kholilurrahman.
Meski demikian, pihaknya sempat membolehkan kawasan Arek Lancor sebagai area berjualan pada saat malam pemberangkatan jemaah haji.
“Itu sebagai salah satu bukti kami masih sangat peduli pada PKL,” tegas Bupati Pamekasan.
Bupati Pamekasan Kholilurrahman mengatakan, pihaknya memiliki beberapa pertimbangan soal penutupan Area Lancor untuk para pedagang kaki lima.
“Pertama keamanan, kedua untuk meminimalisir adanya penyimpangan ada kalangan anak muda agar tidak melakukan hal hal yang melanggar norma agama dan norma masyarakat,” ujarnya.
Selain itu kata mantan Anggota DPR RI ini, pelarangan kawasan Arek Lancor dari PKL karena untuk meminimalisir kemacetan, serta kondusif. (YAKUSA.ID-HSB)