Didit Prabowo, Wajah Baru Diplomasi Prabowo di Panggung Politik

HANGAT: Didit Hediprasetyo (kanan) saat berkunjung ke kediaman Megawati Soekarnoputri dengan ditemani putrinya, Puan Maharani serta cucunya Diah Pikatan Orissa Putri Haprani.

YAKUSA.IDPutra Presiden Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau lebih dikenal sebagai Didit Prabowo, mulai menunjukkan peran politiknya dengan langkah yang menarik perhatian.

Dalam suasana Idulfitri 1446 Hijriah, Didit bersilaturahmi ke sejumlah tokoh besar, seperti mantan presiden Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo (Jokowi).

Kunjungan ini tak hanya mencerminkan tradisi, tetapi juga membawa pesan hangat dari Presiden Prabowo.

Direktur Gagas Nusantara Romadhon Jasn, memuji langkah Didit sebagai bentuk diplomasi politik yang cerdas.

“Ini langkah positif. Didit menjadi perpanjangan tangan Prabowo untuk menjalin komunikasi dengan elite politik, sekaligus menjaga stabilitas,” ujar Romadhon kepada media, Rabu (3/4/2025).

Romadhon Jasn melihat ini sebagai cerminan strategi Prabowo yang inklusif. Menurutnya, silaturahmi Didit sebagai “selfie politik” yang alami namun bermakna.

“Senyum Didit dan Megawati itu menunjukkan politik bisa santai, tapi tetap punya bobot. Ini gestur keakraban yang apik,” kata Romadhon.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan, Didit memang membawa pesan dari Prabowo.

“Ia menyampaikan salam dan pesan kepada Megawati dan Jokowi. Ini wajar di Idulfitri, tapi ada sinyal politik yang kuat,” ujar Dasco. Pesan itu diyakini sebagai upaya menjaga harmoni antar-tokoh nasional.

Romadhon menilai, pendekatan Didit mencerminkan karakter Prabowo yang tak pernah memutus tali silaturahmi.

“Didit adalah versi muda dari Prabowo: santai, tapi strategis. Ini modal besar untuk pemerintahan ke depan,” katanya.

Dia pun optimistis langkah ini memperkuat fondasi politik yang solid. “Ini bukan rekonsiliasi penuh, tapi setidaknya membuka ruang dialog. Politik tak selalu harus tegang,” ungkapnya.

Romadhon Jasn melihat kunjungan Didit sebagai penanda bahwa kehangatan personal masih relevan di politik Indonesia.

Kunjungan Didit ke SBY dan Jokowi juga menjadi sorotan. Romadhon menilai ini sebagai upaya memperluas jaringan lintas generasi. Menurutnya, hal itu mempertegas kepemimpinan Prabowo yang inklusif.

“Prabowo ingin menjaga hubungan baik dengan semua mantan presiden, dan Didit menjalankan peran itu dengan baik,” jelasnya.

Romadhon membaca ada dinamika halus di baliknya. “Orang akan melihat peta politik dari sini, tapi gestur Didit tetap membawa suasana positif,” katanya.

Romadhon mengapresiasi cara Didit mengemas diplomasi dalam kesederhanaan. Dia pun berharap langkah Didit menginspirasi generasi muda.

“Politik tak melulu soal konflik. Silaturahmi seperti ini membawa angin segar dan harapan baru,” tuturnya.

Dia juga meyakini bahwa ini bisa menjadi teladan dalam berpolitik.

Lebih lanjut, Romadhon Jasn mengatakan, secara keseluruhan, kehadiran Didit Prabowo di panggung politik menawarkan wajah baru diplomasi yang hangat dan terbuka.

Dengan pesan dari Prabowo, ia menjembatani tokoh-tokoh besar, membuktikan bahwa politik Indonesia masih punya ruang untuk kebersamaan. Publik kini menanti kelanjutan dari langkah positif ini. (YAKUSA.ID/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *