YAKUSA.ID – Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar (RSUDMA) Sumenep, dr. Erli, dikabarkan telah menyatakan niatnya untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Informasi ini disampaikan langsung oleh kuasa hukum RSUD Sumenep, Kurniadi, S.H.
Menurut Kurniadi, pengunduran diri tersebut tidak semata-mata karena alasan pribadi, melainkan berkaitan dengan dinamika internal dan persaingan di ranah pelayanan publik.
“Ini bukan sekadar soal pengunduran diri. Ini menyangkut posisi dan pertarungan eksistensi. Dulu, RSUD Sumenep dikenal buruk karena salah urus. Banyak dokter bahkan enggan bergabung,” ujarnya.
Namun, lanjut Kurniadi, kondisi tersebut berubah drastis di bawah kepemimpinan dr. Erli. Selama enam tahun menjabat, RSUD Sumenep berhasil naik kelas dari rumah sakit tipe C menjadi tipe B, sebuah capaian yang menurutnya patut diapresiasi.
“Kenaikan status itu berarti peningkatan kualitas pelayanan. Berdasarkan data, penilaian tersebut dilakukan secara objektif oleh lembaga yang kredibel. Setidaknya, ada peningkatan pelayanan hingga 80 persen,” tegasnya.
Seiring dengan kemajuan pesat yang dicapai rumah sakit, Kurniadi mengungkapkan bahwa dr. Erli justru mendapat tekanan hebat dari berbagai pihak.
“Seharusnya prestasi beliau diapresiasi, bukan justru menjadi sasaran bully dari segelintir pihak yang mendorong perubahan secara sepihak,” ucapnya.
Terkait kabar pengunduran diri tersebut, Kurniadi menilai bahwa keputusan dr. Erli merupakan bentuk ekspresi emosional yang manusiawi.
“Kalau lelah, itu manusiawi. Tapi soal mundur atau tidaknya seorang direktur, itu bukan keputusan pribadi. Itu berada di tangan pejabat yang mengangkatnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan keyakinannya bahwa Bupati Sumenep tidak akan dengan mudah melepaskan sosok pemimpin sekuat dr. Erli.
Ketika dikonfirmasi secara langsung mengenai isu pengunduran dirinya, dr. Erli membenarkan kabar tersebut.
“Iya, kabar itu benar. Tapi surat pengunduran dirinya belum kami kirimkan ke Pak Bupati. Doakan saja yang terbaik,” ujarnya dengan nada rendah.(M.AM/YAKUSA.ID)
