PAMEKASAN, YAKUSA.ID – Forum Wartawan Pamekasan (FWP) memiliki sepak terjang baik. Sepak terjang ini terekam utamanya sejak awal tahu 2022 lalu.
Para insan pers yang tergabung dalam FWP, sepakat untuk menyuarakan gerakan mitigasi pers, sebuah cara untuk mengubah stigma buruk publik tentang kerja wartawan.
Ketua FWP, Ongki Arista Ujang Arisandi, mengaku prihatin dengan banyaknya aduan soal oknum wartawan yang mengintimidasi narasumber, hingga nekat melakukan tindakan pemerasan.
Melalui gerakan mitigasi pers itu, kata Ongki, pihaknya mengaplikasikannya dalam program Pendidikan Melek Media (PMM). Program ini bermula saat FWP berdiskusi secara daring dengan Andreas Harsono. Saat itu, Andreas Harsono berharap agar FWP mempunyai program yang mampu mendekatkan wartawan dengan publik.
“Tentunya juga menghapus stigma buruk soal wartawan. Bahwa wartawan yang benar itu yang menaati kode etik jurnalistik,” ujar Ongki.
Selain PMM, gerakan mitigasi pers ini juga ingin mengenalkan para pengurus Forum Wartawan Pamekasan dengan Dewan Pers. Program ini juga sudah terealiasi pada Januari 2024 lalu, dimana FWP belajar langsung ke dewan pers.
Dia mengatakan, kunjungan ke dewan pers ini memupuk prinsip dan integritas.
“Kita punya studi pers, lalu turun menjadi PMM bersama dinas, PGRI dan Disdikbud, lalu, kita sudah ke dewan pers, rasanya ini kegiatan yang nilainya satu, untuk khidmat kita pada profesi kita,” jelasnya.
Ke depan, Ongky menargetkan kegiatan PMM bersama instansi lain. Mulai dari Polres, Kodim, Dinkes dan seterusnya.
“Kami ingin sekali, profesi wartawan dipahami penuh tanpa kesalahpahaman. Karena kebenarpahaman antara pekerja pers dan masyarakat akan mendorong demokrasi kita menjadi lebih berkualitas,” pungkasnya