YAKUSA.ID – Pernahkah kamu merasakan lelah dan stres yang berlebihan hingga tak bersemangat melakukan hal lain saat mengerjakan sesuatu? Bisa jadi itu merupakan istilah yang dikenal sebagai burnout.
Burnout merupakan suatu kondisi dimana seseorang berada dalam kondisi lelah secara fisik dan mental. Burnout tidak sama dengan lelah pada umumnya melainkan lebih tinggi tingkatannya.
Menurut Izzo (1987) burnout menyebabkan seseorang tidak memiliki tujuan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam bekerja. Kondisi ini seharusnya tidak boleh dibiarkan begitu saja hingga berkepanjangan karena dapat menimbulkan banyak dampak negatif baik pada diri sendiri maupun orang lain.
Menurut psikolog Alifia Fajrina Bilqis Kho S.Psi. M. Psikolog, untuk meminimalisir dampak negatif dari burnout, alangkah lebih baiknya agar anda mengetahui tanda-tanda awal tubuh yang sedang burnout supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pertama, kehilangan semangat dan mudah kelelahan. Pernah gak sih ngerasa tiba-tiba capek banget sampai rasanya gak mau ngelakuin aktivitas apapun termasuk aktivitas wajib yang seharusnya rutin dilakukan? Wah, kalau begini alangkah lebih baiknya rehat dulu ya siapa tau emang lagi burnout.
“Kedua, benci dengan pekerjaan yang digeluti. Awalnya enjoy banget lalu tiba-tiba ngerasa benci dengan pekerjaan sendiri? Duh, jangan anggap remeh ya bisa jadi ini adalah tanda awal fase burnout,” katanya kepada YAKUSA.ID, Kamis 14 Maret 2024.
Kemudian, ketiga, lanjut Alifia, performa kerja menurun. Performa bisa turun karena burnout. Jangan sampai dipecat hanya karena telat menyadarinya bahwa tubuh sedang dalam fase burnout.
“Keempat, mudah marah. Gak ada angin, gak ada ujan tiba-tiba pengen makan orang? Buru-buru liat tanggalan. Eh, kok gak lagi di fase sih? Jangan bingung, ini bisa jadi salah satu tanda bahwa kamu lagi butuh piknik,” ujarnya.
“Terakhir, Mudah sakit dan menarik diri dari lingkungan. Tanda yang paling signifikan dari tubuh yang lagi burnout adalah mudah sakit dan menarik diri dari lingkungan. Hmm bahaya juga ya kalau dibiarin lama-lama,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Alifia mengungkapkan bahwa Burnout yang terjadi terus menerus, bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari yang tentunya tidak hanya membawa dampak sederhana, melainkan menguras diri secara fisik, emosional, dan kebiasaan.
Secara fisik, kata dia, dampaknya bisa mengarah ke kondisi tubuh yang tidak stabil. Seseorang jadi sering sakit, nafsu makan menurun, dan pola tidur yang kacau.
“Secara emosional, dampak burnout akan mengarah kepada kehilangan motivasi, meragukan diri sendiri, dan negatif thinking. Lalu, dari segi kebiasaan, dampaknya berupa sulit berkonsentrasi dan menjadi tidak terarah dalam melakukan sesuatu alias mbuh-mbuhan,” katanya.
Cara Mengatasi Burnout
Setelah was wes wos tentang apa itu Burnout, tanda-tanda dan dampak dari burnout itu sendiri, bukan berarti burnout ini tidak dapat diatasi. Repot, dong, kalo setiap hari burnout, iya gak sih?
Nah, dari itu semua, tentu saja ada berbagai cara untuk mengatasi burnout.
Pertama, pahami penyebab burnout tersebut. Setiap orang memiliki permasalahannya masing-masing dan penyebabnya pun berbeda. Istirahat sejenak, pikirkan secara jernih apa yang harus dilakukan, bisa dengan berbagi keluh kesah dengan orang lain agar tidak merasa sendiri.
Kedua, cari distraksi. Pahami apa hal yang membuatmu enjoy dan senang, lakukanlah secara rutin, lakukan hal yang berbeda setiap harinya.
“Misalkan hari ini menonton film yang disuka, masak di hari selanjutnya, membaca komik, pokoknya pahami dulu apa hal yang bisa dinikmati,” ucapnya.
Ketiga, habiskan waktu dengan orang-orang terdekat. Pas bareng orang-orang terdekat tuh semua hal bisa dilakuin, kan? Bikin seneng pula.
“Nah, cara-cara yang udah disebutin tadi cuma sebagian kecil saja, ada masih banyak sekali cara-cara atau solusi dalam mengatasi burnout. Jadi, enjoy your time, ya!,” tandasnya. (YAKUSA.ID-01)