YAKUSA.ID – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa dirinya tidak akan mencalonkan diri kembali jika gagal dalam menjalankan tugas sebagai kepala negara. “Kalau saya tidak berhasil, saya tidak akan maju lagi,” ujar Prabowo dalam pidatonya pekan ini, yang langsung menjadi sorotan publik dan elit politik.
Pernyataan itu menjadi penegasan politik yang jarang terdengar dari seorang presiden, apalagi di awal masa jabatannya. Dalam konteks demokrasi Indonesia, pernyataan ini dipandang sebagai bentuk komitmen terhadap akuntabilitas dan evaluasi kinerja yang harus melekat pada jabatan publik.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Gagas Nusantara Romadhon Jasn menyampaikan apresiasi atas pernyataan Presiden Prabowo. Menurutnya, sikap Prabowo mencerminkan tanggung jawab moral seorang pemimpin sejati.
“Ini bentuk komitmen yang sangat kami hargai. Presiden memberikan jaminan moral kepada rakyat bahwa jabatan adalah amanah, bukan privilese politik,” ujarnya, Minggu (18/5/2025).
Romadhon menilai pernyataan tersebut sebagai kontrak politik terbuka antara pemimpin dan rakyat. Dalam pandangannya, Presiden Prabowo sedang menempatkan standar baru dalam kepemimpinan nasional, yakni kesediaan untuk diukur secara objektif, bahkan jika itu berarti menghentikan karier politiknya.
“Pernyataan itu adalah keberanian politik yang langka. Di saat banyak pejabat ingin bertahan tanpa evaluasi, presiden justru menegaskan batas tanggung jawabnya sendiri. Ini harus menjadi contoh bagi pejabat publik lainnya,” tambahnya.
Menurut Gagas Nusantara, komitmen itu juga membuka peluang bagi masyarakat untuk terlibat lebih aktif dalam pengawasan kebijakan. Pemerintah dituntut untuk lebih transparan dan fokus pada pencapaian target pembangunan yang konkret, terukur, dan berpihak kepada rakyat.
Romadhon juga menyerukan agar masyarakat tidak hanya mendukung, tetapi juga mengawasi jalannya pemerintahan secara konstruktif.
“Kami mendorong partisipasi publik untuk mengawal realisasi janji-janji kampanye, terutama di sektor ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan sosial,” ujarnya.
Organisasi yang dipimpinnya juga berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi kinerja pemerintahan. Romadhon menegaskan bahwa Gagas Nusantara akan menjadi mitra kritis yang mendorong terciptanya pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi pada hasil.
Dengan komitmen Prabowo yang telah disampaikan secara terbuka, Gagas Nusantara menyatakan optimisme tinggi terhadap arah pemerintahan ke depan.
“Rakyat berhak mendapatkan pemimpin yang bersedia mempertaruhkan kariernya demi kemajuan bangsa. Ini momentum membangun tradisi evaluatif dalam demokrasi kita,” tutup Romadhon. (YAKUSA.ID-HS)












