Ayunin Nikmah, Mahasiswa Asal Pamekasan Jadi Wisudawan Terbaik Prodi Komunikasi Digital UICI

Ayunin Nikmah Berbagi Pengalaman saat Kuliah di UICI

YAKUSA.ID Ayunin Nikmah mahasiswa Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) asal Kabupaten Pamekasan menjadi wisudawan terbaik Program Studi Komunikasi Digital dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.89.

Ayunin Nikmah mengaku, perjalanannya menempuh pendidikan tidaklah mudah. Sebagai mahasiswa yang berasal dari daerah terpencil, dia berhasil menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi.

“Saya dari desa, bukan lagi di pinggir desa, jadi desa banget. Tinggal di Kabupaten Pamekasan, Madura. Saya masuk UICI karena tertarik dengan tagline kuliah dari mana saja kapan saja,” kata Ayunin saat sambutan, Senin (24/2/2025).

Ayunin bercerita, dia memilih UICI karena fleksibilitas perkuliahan yang memungkinkan mahasiswa belajar dari mana saja dan kapan saja.

Dia juga mendapatkan beasiswa dari Komunitas Yakusa, komunitas alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang bekerja di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selain fokus pada perkuliahan, Ayunin aktif mengembangkan keterampilan untuk persiapan dunia kerja. Ia sempat bekerja dalam beberapa proyek kontrak dan juga terlibat dalam kegiatan sosial.

Saat ini, Dia menjabat sebagai pengurus cabang dalam organisasi Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

“Saya aktif juga di kegiatan sosial, saat ini masih aktif sebagai relawan TIK, saat ini sebagai pengurus cabang,” ucapnya.

Sifat perfeksionisnya turut berperan dalam pencapaiannya. Dengan sistem pembelajaran UICI yang memungkinkan mahasiswa mengulang perkuliahan hingga mendapatkan nilai terbaik, Ayunin selalu memastikan tugas-tugasnya mendapatkan hasil maksimal.

“Kalau di platform AI DSTLS itu kan kita bisa mengulang perkuliahan hingga dapat nilai tinggi,” katanya.

“Jadi saya kalau mengerjakan tugas itu ya harus tinggi nilainya. Ya alhamdulillah dapat hasil yang terbaik,” imbuhnya.

Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah mengikuti mata kuliah Kewarganegaraan yang diajar oleh sejarawan Anhar Gonggong.

Menurutnya, mata kuliah tersebut selalu dinanti meskipun penuh tantangan karena setiap pertemuan mahasiswa diwajibkan untuk melakukan presentasi.

“Ada banyak hal baru yang saya dapatkan. Mata kuliah beliau itu selalu ditunggu, meskipun rumit karena setiap pertemuan kita diminta presentasi,” tuturnya.

Saat mengerjakan skripsi, Ayunin sedang menjalani magang di sebuah LSM yang bergerak di bidang energi terbarukan di Jakarta Selatan. Ia sempat ragu bisa menyelesaikan skripsinya tepat waktu.

“Saya sempat tidak percaya diri untuk lulus periode ini. Tapi karena ada dorongan kampus, skripsi saya selesai juga. Karena sifat perfeksionis itu juga mungkin yang membuat saya harus selesai periode ini,” katanya.

Sebagai wisudawan terbaik, Ayunin berpesan kepada mahasiswa lain agar selalu menjaga semangat dalam belajar.

“Engkau boleh kehilangan apa saja, asal jangan kehilangan semangat,” pungkasnya. (YAKUSA.ID-HS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *