SURABAYA, YAKUSA.ID – Empat puluh tahun bukanlah waktu yang singkat, tapi Suhriyeh (60), mampu sabar menabung demi menunaikan ibadah haji.
Perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya itu, kini bisa tersenyum. Impiannya ke Tanah Suci terkabul tahun ini.
Upah Suhriyeh sebagai kuli panggul di Pasar Pabean Surabaya tak seberapa. Hanya berkisar 30-40 ribu rupiah perhari. Itupun kalau ramai. Dari upahnya itu, Ia menyisihkan 10 ribu rupiah untuk tabungannya bekal ke Makkah.
Meski berat, inilah yang nasib yang dia jalani sejak muda. Semangatnya tak luntur demi sesuap nasi setiap hari.
“Dulu waktu masih muda malah kuat bisa 60 kilo. Barang-barang yang ia panggul antara lain bawang, empon-empon, lombok, dan sejenisnya. Gimana lagi bisanya cuma ini,” terangnya, melansir laman Tugujatim.id.
Suhriyeh sudah menabung sejak 1984 silam, sejak dirinya masih berumur 20 Tahun. Uang yang terkumpul itupun akhirnya membuatnya berani mendaftar haji tahun 2011 lalu.
Ia berangkat sendiri, dan menjadi satu-satu anggota di keluarganya yang bisa menunaikan rukun Islam kelima. Suhriyeh berharap suatu saat nanti kembali ke Tanah Suci dengan keluarganya.
“Saya sendiri yang mendaftar haji karena saya belum berkeluarga. Kedua orang tua maupun kakak adik saya belum berhaji,” ujarnya.
Pada musim haji ini, anak ketiga dari 5 bersaudara ini tergabung dengan Kloter 15 dari Kota Surabaya. Pukul 05.30 WIB pada Rabu (15/5/2024) kloter 15 dijadwalkan terbang ke tanah suci.