Daerah  

Skandal Rp3 Miliar di Disdik Sumenep, Anggota DPRD Semprot Kabid SD: “Mulut Comberan!”

Anggota Komisi III DPRD Sumenep dari Fraksi PKB, Akhmadi Yazid (Ist)

YAKUSA.ID — Dugaan permainan proyek pengadaan seragam sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) senilai lebih dari Rp3 miliar di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep memanas.

Anggota Komisi III DPRD Sumenep dari Fraksi PKB, Akhmadi Yazid, melontarkan ucapan pedas kepada Kepala Bidang (Kabid) SD Disdik Sumenep, Ardiansyah, yang sebelumnya menuding dirinya ikut bermain dalam proyek miliaran rupiah tersebut.

“Mulut Ardiansyah itu comberan! Tidak pantas disandang pejabat pendidikan, bicaranya seperti preman pasar,” tegas Akhmadi dengan nada tinggi, Minggu (12/10/2025), melansir laman Angkatberita.id.

Ucapan itu muncul setelah Ardiansyah secara terbuka menyebut nama Akhmadi Yazid dalam rapat resmi Komisi IV DPRD Sumenep sebagai pihak yang diduga ingin “bermain” dalam proyek seragam tahun anggaran 2025.

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi IV, Mulyadi, dan dihadiri langsung oleh Kadisdik Agus Dwi Saputra beserta jajarannya.

Pernyataan itu sontak menyulut kemarahan Yazid. Ia menilai tuduhan tersebut sebagai fitnah brutal dan bentuk pencemaran nama baik. Yazid pun menuntut klarifikasi resmi dari pihak Disdik dan meminta agar lembaga pendidikan tidak dijadikan “markas fitnah” dan tempat permainan proyek.

“Kalau memang ada yang bermain, buka saja datanya ke publik! Jangan asal tuduh dan jangan jadikan Disdik sarang para pemburu rente,” ujarnya.

Diketahui, proyek seragam bernilai lebih dari Rp3 miliar itu kini tengah menjadi sorotan publik lantaran disinyalir sarat kepentingan dan tidak transparan. Sejumlah pihak menilai, tudingan antarpejabat itu menandakan adanya ketidaksehatan internal Disdik Sumenep dalam mengelola proyek pendidikan.

Akhmadi Yazid menegaskan tidak akan tinggal diam. Jika klarifikasi tak segera diberikan, ia mengancam akan menempuh jalur hukum atas dugaan pencemaran nama baik dan penyalahgunaan jabatan.

“Saya tidak akan diam jika kehormatan saya diinjak oleh pejabat yang mungkin sedang menutupi borok institusinya sendiri,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *