Daerah  

Angka Stunting di Kota Blitar Naik 1,7 Persen

Ilustrasi

BLITAR, YAKUSA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar mencatat jumlah kasus stunting naik 1,27 persen atau ada 97 kasus stunting baru.

Hal itu berdasarkan data pada tahun 2023 lalu. Totalnya, pada tahun 2023 angka stunting naik menjadi 487 kasus atau 6,53 persen.

Sedangkan pada tahun 2022 jumlah kasus stunting ada 390 atau 5,26 persen.

Walikota Blitar Santoso mengatakan, meski ada kenaikan, angka kasus stunting di Kota Blitar masih jauh dari target nasional yakni tidak boleh melebihi 14 persen.

Namun demikian, Pemerintah tetap berupaya untuk menekan angka stunting dan di tahun 2024 bisa terwujud zero stunting di Kota Blitar. Salah satunya melalui kegiatan Rembuk Stunting yang melibatkan stakeholder terkait. Harapannya, banyak informasi yang diserap Pemkot Blitar dalam upaya mencegah kasus stunting.

“Masih jauh dari target nasional sebenarnya, tapi Pemerintah terus berupaya untuk menekan angka kasus stunting,” ujarnya, melansir RRI

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar Dr. Dharma Setiawan menuturkan dalam penanganan stunting perlu adanya kerja sama dari semua sektor. Karena kasus stunting itu berbeda dengan kasus gizi buruk.

Indikator kasus gizi buruk, yaitu, berat badan dibanding usia. Kalau berat badan dan usia tidak normal, bisa dibilang gizi buruk. Selain itu, gizi buruk menjadi tempat masuk kasus stunting. Kalau di faskes ditimbang berat badannya dua kali tidak naik atau malah turun, maka balita cenderung stunting. Stunting indikatornya tinggi badan dibanding usia kurang dari sebayanya.

“Perlu adanya kerjasama dari semua sektor yang ada di Kota Blitar untuk menekan angka stunting bisa sampai zero,” tambah dia. (YAKUSA.ID/008)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *