Kohati Komisariat ATIM dan UMI Diduga Dipersekusi Oknum BEM Politeknik ATI Makassar

Salah satu oknum BEM Politeknik ATI Makassar yang diduga mempersekusi pengurus Kohati Komisariat ATIM dan UMI Makassar.

MAKASSAR, YAKUSA.ID – Perlakuan tidak terpuji dialami pengurus Kohati Komisariat ATI Makassar dan Kohati Ekonomi UMI saat menggelar kegiatan sharing season dalam rangka memperingati Hari Pendidikan di Kampus Politeknik ATI Makassar, Jumat 3 Mei 2024.

Perilaku tidak terpuji itu diduga dilakukan oleh oknum BEM Politeknik ATI Makassar.

Awalnya, kegiatan yang digelar dua Kohati Komisariat itu dilaksanakan di kantin luar kampus. Sehingga, membuat mereka berpindah tempat ke koridor kampus.

Namun bukannya berhenti, justru oknum mahasiswa dari BEM Politeknik ATI Makassar itu malah semakin ganas.

Bahkan, ada salah seorang yang teriak-teriak menggunakan toa menyampaikan pernyataan yang tidak sepantasnya diucapkan. Dia menyebut bahwa organisasi mahasiswa Islam tertua di Indonesia itu sebagai organisasi ilegal dan benderanya dilarang berkibar.

“Hidup mahasiswa, sekiranya kegiatan pada hari ini sudah bubar namun ada saja dari para petinggi lembaga ada yang bertanya pada sore hari ini organisasi ilegal dilarang berkibar. Pada hari ini kami mengambil tindakan sekali lagi pada organisasi ilegal hari ini kiranya untuk mencabut sebuah bendera yang berkibar hari ini,” katanya.

Tidak berhenti disitu, ada pula salah satu oknum mahasiswa yang berada di lokasi tersebut menolak adanya aktivitas dari organisasi eksternal kampus.

“Kami mahasiswa Politeknik ATI Makassar menolak aktivitas organisasi eksternal. Persetan, persetan,” kata salah seorang oknum tersebut.

Oknum-oknum tersebut juga melakukan pencabutan bendera HMI yang terpasang pada tembok bangunan kampus.

Menanggapi hal itu, Kohati komisariat ATIM St Rofiah mengungkapkan bahwa apa dilakukan oleh oknum mahasiswa Poltek ATIM dengan membawa atas nama BEM merupakan perbuatan yang tidak memiliki etika terhadap kegiatan keperempuanan ini.

“Mereka tidak punya etika. Dalam ruang intelektual mereka membuat kebisingan, selain terganggu dengan kebisingannya ada juga rasa terancam karena ada kata persetan yang ditujukan,” tuturnya.

Perlu diketahui, pengurus HMI komisariat ATIM dikabarkan akan membawa tindakan tidak terpuji yang dilakukan oknum mahasiswa tersebut ke ranah hukum. (YAKUSA.ID-01/San)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *