PAMEKASAN, YAKUSA.ID – Pemerintah Kabupaten Pamekasan, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan berencana mengganti bantuan pupuk non subsidi dengan pelatihan pembuatan pupuk organik.
Plt Kepala DKPP Pamekasan, Nolo Garjito mengatakan, pergantian tersebut berkaitan dengan minimnya ketersediaan anggaran untuk bantuan pupuk nonsubsidi.
Mengacu pada realisasi 2023 lalu, bantuan pupuk nonsubsidi hanya dikhususkan kepada petani tembakau. Sebab, tanaman tembakau tidak boleh menggunakan pupuk subsidi.
”Tapi, sebelum dilaksanakan, kami melakukan percobaan dulu di lima rumah produksi,” kata Nolo.
Dia mengutarakan, salah satu manfaat pelatihan pembuatan pupuk organik agar petani di Pamekasan tidak ketergantungan pada pupuk kimia. Selain itu, hasil dari produksi tanaman lebih bagus daripada pupuk produksi pabrik.
Nolo mengaku, pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk pelatihan tersebut. Menurutnya, program pelatihan pupuk organik dinilai lebih bermanfaat dan lebih ekonomis daripada bantuan pupuk subsidi.
”Kalau anggaran untuk bantuan pupuk subsidi menghabiskan anggaran Rp 3 miliar,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu petani di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu, Siti Hasanah berharap agar pemkab setempat bisa serius menyejahterakan nasib petani. Ia mengaku saat ini tanaman tembakau masih menjadi primadona, terlebih petani di Pamekasan masih cenderung menggunakan pupuk kimia ketimbang pupuk organik.
“Tidak masalah, selama program pelatihan ini benar-benar bermanfaat, tentu kami sangat bahagia,” tutupnya.