YAKUSA.ID – Salah satu pemuda Bangkalan Abdul Latif Hidayatullah, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Bupati Bangkalan Lukman Hakim yang memilih berdialog dengan Himpunan Mahasiswa Bangkalan (Himaba) saat aksi demonstrasi di depan Kantor Pemkab Bangkalan, Senin (5/5/2025).
Aksi Himaba yang mempersoalkan kinerja bupati direspon dengan ajakan kolaboratif untuk “bersama-sama membangun Bangkalan,” sebuah pendekatan yang dinilai Latif sebagai terobosan positif.
Latif menilai sikap bupati mencerminkan kepemimpinan yang terbuka dan inklusif.
“Kami mengapresiasi Bupati Lukman yang tidak menghindari kritik, melainkan membuka ruang dialog. Ini menunjukkan komitmen untuk mendengar aspirasi masyarakat, terutama generasi muda,” ujar Latif dalam saat diwawancarai media di Bangkalan, Rabu (7/5/2025).
“Dia menekankan bahwa dialog adalah jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan daerah,” imbuhnya.
Demonstrasi Himaba menyoroti sejumlah isu, termasuk kinerja pemerintahan dalam pembangunan dan pelayanan publik.
Namun, Latif menilai aksi tersebut seharusnya menjadi momentum untuk membangun sinergi, bukan memicu konfrontasi.
“Mahasiswa adalah aset intelektual Bangkalan. Aspirasi mereka harus disalurkan melalui diskusi konstruktif, dan bupati telah memberikan contoh yang baik dengan mengajak dialog,” katanya.
Menurut Latif, pendekatan dialogis bupati selaras dengan visi Pemuda Bangkalan Bersatu yang mengedepankan kolaborasi antarelemen masyarakat.
Dia menyebutkan bahwa Bangkalan, dengan tantangan seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih rendah (peringkat 37 di Jawa Timur), membutuhkan kerja sama semua pihak.
“Kami siap mendukung pemerintah daerah dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” tambahnya.
Dalam konteks ini, Latif mengingatkan pepatah Madura, “Sake’ lompo, jha’ sake’ kene’,” (Lebih baik sakit besar daripada sakit kecil). Pepatah ini, menurutnya, mengajarkan bahwa menghadapi masalah besar secara terbuka, seperti melalui dialog, lebih baik daripada membiarkan ketegangan kecil berlarut-larut.
“Dialog bupati dengan Himaba adalah langkah besar untuk mencegah konflik yang tidak perlu,” jelas Latif.
Latif juga mendorong bupati untuk melanjutkan dialog dengan melibatkan lebih banyak kelompok masyarakat, termasuk pemuda dan mahasiswa, dalam perencanaan pembangunan. Latif menyarankan pembentukan forum rutin sebagai wadah aspirasi.
“Kami berharap dialog ini tidak berhenti di sini, tetapi menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dukungan masyarakat dan pemuda Bangkalan terhadap bupati juga didasari oleh komitmen Lukman Hakim dalam Musrenbang RPJMD 2025-2029, yang menekankan sinkronisasi dengan program nasional dan provinsi.
Latif optimistis bahwa fokus bupati pada infrastruktur, pelayanan masyarakat, dan pengentasan kemiskinan dapat terwujud jika didukung kolaborasi lintas sektor. “Pemuda siap menjadi mitra strategis pemerintah,” tegasnya.
Namun, Latif juga mengingatkan bahwa dukungan ini harus diimbangi dengan tindakan nyata dari Pemkab. Ia meminta bupati memastikan hasil dialog dengan Himaba ditindaklanjuti dengan kebijakan yang konkret.
“Kami akan terus mengawal agar aspirasi masyarakat, termasuk mahasiswa, benar-benar diakomodasi,” katanya, menegaskan peran pemuda sebagai pengawal pembangunan.
Sebagai penutup, Latif mengajak seluruh pemuda Bangkalan untuk mendukung pendekatan kolaboratif ini demi kemajuan daerah.
“Mari kita jadikan kritik sebagai energi positif untuk membangun Bangkalan yang lebih baik. Bersama bupati dan seluruh elemen masyarakat, kita wujudkan visi daerah yang maju dan sejahtera,” pungkasnya. (YAKUSA.ID-HS)