TULUNGAGUNG, YAKUSA.ID – Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan program makan bergizi gratis. Di Tulungagung baru 1.386 pelajar yang bisa menikmati di hari pertama.
Sekretaris Daerah (Sekda) Tulungagung Tri Hariadi, mengatakan makan bergizi gratis digelar di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Azhar, Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru. Ribuan siswa mulai dari jenjang PAUD hingga SMA mendapatkan pasokan makanan dari dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Hari ini masih di Al Azhar dulu, ke depan akan lebih luas lagi,” kata Tri Hariadi, Senin (5/1/2025).
Menurutnya menu makan yang disajikan harus memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional, mulai dari nasi, sayur, lauk, buah dan susu.
“Untuk anak SD maupun SMP kandungan gizinya sama, tetapi porsinya berbeda, karena kebutuhan gizinya lebih besar. Penunjang susunya juga lebih besar anak SMP,” ujarnya, melansir Detik.com.
Pada hari pertama ini menu yang disiapkan terjadi dari nasi, ayam goreng, sayur wortel, susu dan buah semangka. Masing-masing makanan dikemas dalam wadah plastik transparan.
Tri menambahkan untuk Kecamatan Kedungwaru, dapur sehat dipegang oleh YPI Al Azhar bekerja sama dengan Kodim 0807 dan mitra. Dapur ini memiliki 47 pekerja dan akan menyuplai kebutuhan 3.480 porsi makanan untuk 28 lembaga pendidikan.
“Mudah-mudahan program Pak Presiden Prabowo ini bisa berjalan di Kabupaten Tulungagung. Tapi ini masih tahap awal,” jelasnya.
Sekda berharap makan bergizi tersebut akan membawa dampak positif terhadap pemenuhan gizi para pelajar. Tak hanya itu program pemerintah pusat itu juga akan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat, karena kebutuhan bahan makanan disuplai dari produksi lokal.
“Ini juga akan menyerap tenaga kerja, karena di satu dapur saja ada 47 tenaga kerja,” imbuhnya.
Sementara pimpinan YPI Al Azhar, Imam Mawardi Ridwan mengatakan, dapur sehat akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyiapkan makanan dari bahan-bahan yang berkualitas.
“Pengelolaan dapur yang baik adalah dengan menyediakan bahan-bahan yang terbaik. Ada peran teman-teman semuanya untuk mengontrol apakah bahan pangannya sudah berstandar dan terbaik,” kata Imam Mawardi.
Pihaknya mengaku mengajukan diri ke Badan Gizi Nasional untuk menjadi pengampu dapur sehat bersama beberapa komponen terkait. “Ketika pemerintah memiliki program, maka pesantren menyiapkan diri untuk mendukung itu, karena pesantren adalah bagian dari penyiapan generasi bangsa,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah salah seorang siswa SDI Al Azhar, Efira, mengaku senang pemberian makan bergizi gratis. “Makanannya enak, sekarang nggak perlu bawa bekal,” kata Elfira. (YAKUSA.ID/HS)