Mendiktisaintek Pastikan KIP Kuliah dan Beasiswa Tak Kena Imbas Efisiensi Anggaran

Ilustrasi Kartu Indonesia Pintar.

YAKUSA.ID Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) tidak akan kena imbas efisiensi anggaran. Hal itu ditegaskan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Menurutnya, anggaran beasiswa untuk pelajar di kementerian yang dipimpinnya dikembalikan ke pagi semula setelah sebelumnya sempat terkena efisiensi anggaran.

“Beasiswa tidak kena efisiensi, kami kembalikan ke pagu semula,” tegas Satryo dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, sebagaimana dikutip dari kompas.com, Jumat (14/2/2025).

KIP kuliah pagu awalnya Rp14,698 triliun. Kemudian, saat efisiensi oleh Ditjen Anggaran angkanya menjadi sebesar Rp1,319 triliun atau 9 persen.

“Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu Rp 14,698 triliun, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi,” ujarnya.

Tahun ini, tidak cuma KIP Kuliah yang tidak kena efisiensi anggaran. Beberapa program yang tidak kena efisiensi anggaran di antaranya adalah beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), serta berbagai beasiswa bagi dosen dan mahasiswa dalam maupun luar negeri.

“Semula anggaran kami berdasarkan Rp56,6 triliun sebagian besar langsung disampaikan ke perguruan tinggi penerima maupun mahasiswa penerima beasiswa,” kata dia.

Walau begitu, Kemendiktisaintek tetap menjelaskan mana saja efisiensi di kementerian ini.

Satryo mengatakan bahwa efisiensi akan difokuskan pada belanja perjalanan dinas, belanja barang, dan belanja modal yang tidak bersifat mendesak.

“Kami mengikuti efisiensi untuk belanja perjalanan dinas dan belanja barang sebesar 43 persen,” ujarnya.

Kemendiktisaintek melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp 14,3 triliun dari pagu awal Rp 56,607 triliun. Namun, pihaknya sedang mengusulkan agar pemotongan tersebut hanya sebesar Rp 6,78 triliun guna tetap mempertahankan sejumlah program prioritas.

“Kami menyisir anggaran antara pagu awal, efisiensi yang diminta, serta usulan kami untuk mempertahankan kinerja kementerian,” kata Satryo.

Sementara, sesuai Inpres No 1/2025, bantuan sosial diharapkan tidak terkena efisiensi. Beasiswa yang dikelola Kemendiktisaintek, masuk ke dalam inpres ini.

Selain KIP Kuliah, Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) yang pagu awalnya Rp164,7 miliar, terkena efisiensi sebesar Rp19,47 miliar.

Dalam rapat itu, Satryo mengusulkan program itu dikembalikan ke anggaran awal.

“Beasiswa adik (afirmasi pendidikan tinggi) pagu awalnya Rp 213,73 miliar,” ujar dia.

Lalu program beasiswa KNB (kerja sama negara berkembang), pagu awalnya Rp 85,348 miliar, dipotong sekitar 25 persen atau Rp 21 miliar.

Selanjutnya ada beasiswa dosen dan tenaga kependidikan dalam dan luar negeri, pagu awalnya Rp 236,8 miliar, efisiensi sebesar 25 persen atau Rp 59 persen. Sehingga, ia mengusulkan semua program di atas dikembalikan ke pagu awal. (YAKUSA.ID-MH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *