Dukung Kharisma di Pilkada Pamekasan, Perajin Batik: Kami Dukung yang Pasti-pasti Saja

PAMEKASAN, YAKUSA.ID – Pasangan Kharisma (Kholilurrahman-Sukriyanto) mendapatkan dukungan dari sejumlah pengrajin batik asal desa Klampar, Kecamatan Proppo, Pamekasan. Mereka menilai Kiai Kholiluurahman mampu membawa batik berjaya saat menjabat Bupati Pamekasan periode 2008-2013.

Dukungan dari mereka bahkan disampaikan langsung kepada calon wakil bupati Sukriyanto, Jum’at (25/10/2024).

“Kami ingin mendukung yang pasti-pasti saja, sebagai perajin batik, tentunya kami berharap Paslon Kharisma memimpin Pamekasan,” tukas salah satu Pengrajin Batik Klampar H. Sifud.

H. Sifud berharap, apabila nanti paslon KHARISMA ditakdirkan menang memimpin Kabupaten Pamekasan periode 2024-2029, batik kembali menjadi primadona untuk kemajuan ekonomi masyarakat. Dia bahkan menyebut jika batik sempat meraih rekor MURI perdana pada tahun 2009.

“Tidak ada lagi yang diinginkan kecuali satu; ingin batik dimajukan dan dilestarikan seperti saat kepemimpinan Kiai Kholil yang membuat pengrajin batik sangat sejahtera,” tegasnya, Jumat (25/10/2024).

Cawabup nomor urut 2, Sukriyanto menyebut, batik menjadi salah satu ciri khas masyarakat di Kabupaten Pamekasan, bahkan juga menjadi salah satu penyumbang di bidang ekonomi.

Kata Sukri, dukungan untuk kembali memajukan batik tidak hanya dari para perajin batik di Klampar melainkan juga dari para perajin batik di desa-desa lainnya.

“Bahkan saat kami menemui pedagang batik di Pasar 17 Agustus, kami banyak menerima aspirasi dari pedagang batik,” terangnya.

“Mereka ingin agar batik kembali jadi primadona,” sambungnya.

Sukri menegaskan, paslon Kharisma memiliki visi Bangkit Bersama untuk Pamekasan Maju. Visi ini sudah tertuang dalam 5 misi serta program-program unggulan.

Program-program itu, di antaranya: Sukses Usaha dengan Dana Maslahah. Skemanya, dengan pemberian pendampingan dan modal usaha UMKM perempuan dengan skema subsidi APBD bunga rendah.

Kemudian, mengembangkan UMKM melalui pelatihan manajemen, akses pasar,dan bantuan modal, serta mendukung digitalisasi UMKM dengan melibatkan relawan digital. Termasuk nantinya bagaimana pemasaran batik bisa betul-betul berpihak pada pada perajin dan pedagang batik.

“Batik ini kan hanya soal pemasarannya saja, kalau produknya sudah tentu berkualitas,” kata Sukri. (YAKUSA.ID-03/HS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *