YAKUSA.ID – Tiga Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Madura dilaporkan ke polisi atas dugaan pemukulan dan pengeroyokan.
Korban berinisial AF yang juga masih satu kampus dengan terlapor, mengaku dikeroyok gegara mengkritisi hasil verifikasi berkas calon pada pemilihan Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi Studi Tadris Bahasa Indonesia (HMPS TBIN) Fakultas Tarbiyah UIN Madura.
AF menilai jika putusan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) janggal karena tidak meloloskan calon Ketua HMPS TBIN UIN Madura Rifki Hidayat. AF kemudian mendatangi Auditorium kampus untuk menyampaikan keluhannya pada KPUM.
“Pada proses pendaftaran sudah dinyatakan tidak lengkap, padahal berkas salah satu calon atas nama Rifki Hidayat sudah sesuai dan lengkap,” terang AF.
Sementara yang diloloskan adalah Moh. Imamuddin. Kata AF, Imam diduga tidak memenuhi syarat karena mahasiswa pindahan dari MPI ke Prodi TBIN lalu mencalonkan Ketua HMPS TBIN.
“Saat saya berusaha meminta penjelasan KPUM, saya justru dihalau oleh pendukung Imamuddin, bahkan saya dipukuli oleh sekitar 3 orang,” ujar AF.
AF dipukul di bagian kepala blakang. Rusuk depan kiri. Lalu terkena kuku sehingga pipin kanannya ada luka gores.
“Saya dipukul dan ditendang hingga jatuh. Saya berharap polisi segera bertindak karena saya sudah lapor tadi malam,” kata AF, Kamis (5/6/2025).
Laporan AF sudah tercatat dalam dokumen Laporan Polisi (LP) dengan nomor STTLP/B/229/VI/2025/SPKT/Polres Pamekasan/Polda Jawa Timur pada Rabu (4/6/2025) pukul 19.34 WIB.
“Saya juga sudah melakukan diperiksa visum di rumah sakit tadi malam,” bebernya. (YAKUSA.ID-HSB)