YAKUSA.ID – Academic & Social Studies (ACCESS) merilis hasil survei 100 hari kinerja Bupati Pamekasan Kholilurrahman dan Wakil Bupati Sukriyanto, Rabu (25/6/2025).
Direktur Eksekutif ACCESS Mashud memaparkan, fokus survei ditujukan khusus kepada generasi muda berusia 17-30 tahun. Di Kabupaten Pamekasan, Access melibatkan 124 responden.
Kabupaten Pamekasan masuk kategori terbaik se-Madura dengan hanya 4 isu yang mendapatkan evaluasi negatif dari responden. Keempat isu itu meliputi:
• Pelaksanaan Demokrasi: 41,1% kurang puas
• Kinerja Bupati dan Wakil Bupati: 37,9% kurang puas
• Fasilitas Sekolah: 40,3% kurang memadai
• Akses Pendidikan: 43,5% kurang mendukung
Mashud menjelaskan, Kabupaten Pamekasan menjadi satu-satunya kabupaten yang berhasil membatasi evaluasi negatif hanya pada 4 isu utama.
Hal itu menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibanding tiga kabupaten lainnya. Meskipun demikian, pelaksanaan demokrasi masih menjadi tantangan terbesar dengan 41,1% responden menyatakan kurang puas, angka tertinggi di antara keempat isu yang diidentifikasi di Pamekasan.
Kinerja Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan mendapat penilaian yang cukup berimbang, dimana 37,9% responden menyatakan kurang puas, sementara 31,5% responden menyatakan puas.
“Meski demikian, data ACCESS menunjukkan, mayoritas responden menilai “kurang puas” terhadap kinerja bupati dan wakil bupati Kabupaten Pamekasan dengan persentase sebanyak 37,9%. Sebanyak 8,9% merasa “tidak puas” dan 9,7% responden merasa “sangat tidak puas”,” ujar Mashud
Di samping itu, kata Mashud, persentase penilaian responden yang merasa “puas” juga cukup tinggi sejumlah 31,5% responden dan 12,1% menilai “sangat puas”.
Kondisi ini kata Mashud, menunjukkan bahwa meskipun masih ada ruang untuk perbaikan, kepemimpinan Kholilurrahman-Sukriyanto di Pamekasan mendapat respons yang relatif lebih positif dibanding kabupaten lain.
Sektor pendidikan tetap menjadi fokus perhatian di Pamekasan. Di mana akses pendidikan dinilai kurang mendukung oleh 43,5% responden, menjadi isu dengan persentase tertinggi di kabupaten ini.
Fasilitas sekolah juga memerlukan perhatian dengan 40,3% warga menganggapnya kurang memadai. Meskipun menghadapi tantangan di bidang pendidikan, Pamekasan berhasil menunjukkan pengelolaan yang lebih baik di sektor-sektor lain, seperti keamanan, kesehatan, dan pertanian yang tidak masuk dalam daftar isu bermasalah.
Rekomendasi ACCESS
Academic and Social Studies (ACCESS) menekankan pentingnya evaluasi langsung dari masyarakat untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, penyusunan program kerja, dan penentuan skala prioritas jangka panjang.
Hasil survei ini diharapkan menjadi bahan perbaikan kinerja ke depan, sehingga kepercayaan publik Madura dapat terjaga dan meningkat.
Survei ini diharapkan dapat menjadi masukan konstruktif bagi para pemimpin daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pembangunan daerah di Pulau Madura. (YAKUSA.ID-HSB)